Laporan Mingguan Ketiga Mahasiswa KKN di Desa Hambuku Lima Kecamatan Babirik
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa sebagai wujud nyata Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar di bangku kuliah, tetapi juga terjun langsung ke lapangan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Kami sebagai peserta KKN berusaha menghadirkan kontribusi positif di lingkungan tempat kami mengabdi, baik dalam bidang keagamaan, pendidikan, maupun sosial kemasyarakatan.
Berikut adalah rangkaian kegiatan yang telah kami laksanakan selama minggu ketiga ini:
Foto 1 : Yasinan Ibu-Ibu
Salah satu bentuk kegiatan keagamaan yang kami ikuti adalah mendampingi kegiatan yasinan ibu-ibu. Biasanya acara yasinan diisi dengan pembacaan surat Yasin, doa bersama. Namun, selama masa 1 minggu ini kegiatan tersebut diisi dengan pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW. Di kegiatan ini, mahasiswa KKN berkontribusi dalam pembacaan syair-syair maulid, memukul rebana dan ikut serta membersihkan tempat setelah acara.
Foto 2 : Burdah Ibu-Ibu
Selain yasinan, kami juga mendampingi kegiatan burdah ibu-ibu. Burdah adalah salah satu tradisi membaca syair-syair pujian kepada Rasulullah SAW. Sama seperti yasinan, selama masa 1 minggu ini kegiatan tersebut diisi dengan pembacaan maulid Nabi Muhammad SAW.
Tujuan dari pengisian ini adalah untuk menumbuhkan kembali kecintaan masyarakat kepada Nabi Muhammad SAW sekaligus menambah suasana religius di tengah kegiatan rutin mereka. Antusiasme ibu-ibu sangat terlihat ketika bersama-sama melantunkan syair maulid. Kami merasa senang karena bisa ikut serta menyemarakkan kegiatan yang sarat nilai spiritual tersebut.
Majelis ta’lim juga merupakan salah satu kegiatan yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat, khususnya dalam memperdalam ilmu agama. Selama KKN, kami ikut serta dalam kegiatan majelis ta’lim yang rutin diadakan di mesjid desa Hambuku Lima. Materi yang kami sampaikan berkaitan dengan fiqh ibadah, adab sehari-hari, serta pentingnya menjaga ukhuwah islamiyah. Kegiatan ini tidak hanya dihadiri oleh warga desa Hambuku Lina, tetapi juga warga dari desa-desa tetangga.
Foto 4 : Mengajar di TPA
Selain kegiatan keagamaan, kontribusi terbesar kami adalah dalam bidang pendidikan. Kami melihat bahwa anak-anak di desa memiliki semangat belajar yang tinggi, sehingga kami berusaha hadir untuk membantu proses pendidikan mereka. Di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), kami mengajar anak-anak membaca Iqra.
Tantangan yang kami hadapi adalah perbedaan kemampuan baca setiap anak. Namun dengan kesabaran, kami mendampingi mereka sesuai tingkatannya masing-masing. Melalui kegiatan ini, kami berharap anak-anak tidak hanya lancar membaca Al-Qur’an, tetapi juga mencintai dan mengamalkan ajarannya. Senyum dan semangat mereka saat belajar menjadi energi bagi kami untuk terus berkontribusi.
Foto 5 : Mengajar di SD
Kami juga membantu guru-guru di Sekolah Dasar (SD) Negeri Hambuku Lima dengan mengajar beberapa mata pelajaran, seperti Bahasa Indonesia, Matematika. Di sekolah ini kami juga mengambil 1 mata pelajaran khusus, yaitu Pendidikan Agama Islam. Adapun materi kami pada minggu ini adalah tentang "Praktik Berwudhu", tujuannya agar anak-anak bisa memahami dan menerapkan bagaimana tata cara berwudhu yang baik dan benar.
Foto 6 : Mengajar di MI
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Hayatul Islamiau 2 menjadi salah satu tempat kami berkontribusi. Kegiatan rutinan kami di sekolah tersebut adalam memimpin kegiatan pembacaan yasinan dan memperbaiki bacaan al-Qur'an siswa-siswi yang ada di sana. Selain itu, kami juga menggantikan mengajar beberapa mata pelajaran, seperti matematika dan bahasa Arab.
Foto 7 : Mengajar di TK
Di tingkat Taman Kanak-Kanak (TK), kami berinteraksi dengan anak-anak usia dini. Pengajaran lebih banyak dilakukan dengan metode bermain sambil belajar. Kami mengenalkan doa sehari-hari, lagu edukasi, dan permainan yang membangun kerja sama. Meski terlihat sederhana, kegiatan di TK justru membutuhkan kreativitas tinggi. Anak-anak TK mudah bosan, sehingga kami harus mampu menghadirkan suasana belajar yang menyenangkan. Dari sini kami belajar pentingnya kesabaran dan inovasi dalam mendidik generasi usia dini.
Foto 8 : Mengajar Habsyi
Habsyi merupakan tradisi pembacaan syair-syair pujian kepada Nabi Muhammad SAW yang biasanya dilakukan dalam bentuk grup atau majelis. Kami mengadakan kegiatan ini dengan mengajarkan anak-anak membaca syair habsyi dan memukul rebana dengan baik dan benar. Pelatihan ini kami berikan kepada anak-anak dari SD Negeri Hambuku Lima. Selain melatih, kegiatan ini juga bisa menjadi sarana untuk menanamkan rasa cinta kepada Rasulullah sejak usia dini.
Foto 9 : Bimbingan Belajar
Salah satu kegiatan utama kami adalah mengadakan bimbingan belajar bagi anak-anak di desa. Program ini muncul dari hasil observasi kami bahwa banyak anak-anak yang membutuhkan pendampingan tambahan dalam belajar, terutama setelah jam sekolah. Bimbingan belajar kami berikan kepada anak-anak yang ingin belajar dan mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran di sekolah, seperti pelajaran bahasa Indonesia.
Kami juga memberikan motivasi agar anak-anak tidak merasa terbebani, melainkan menikmati proses belajar. Selain itu, hubungan emosional antara mahasiswa dan anak-anak menjadi lebih dekat, menciptakan suasana belajar yang hangat dan menyenangkan.
Foto 10 : Membantu Kegiatan Kantor Desa
Selama KKN, kami tidak hanya berfokus pada pendidikan, tetapi juga ikut serta dalam kegiatan kantor desa. Kantor desa merupakan pusat kegiatan administrasi dan sosial masyarakat, sehingga keterlibatan kami di sana menjadi penting. Kami membantu aparat desa dalam berbagai hal, seperti membantu proses pendataan administrasi, pembaikan surat-menyurat dan sebagainya. Melalui kontribusi ini, kami dapat belajar bagaimana sistem pemerintahan desa berjalan. Kami juga menyadari bahwa peran balai desa sangat vital dalam menghubungkan masyarakat dengan pemerintah.
Foto 11 : Publikasi Kegiatan KKN Melalui Sosial Media
Di era digital, publikasi kegiatan menjadi hal yang penting agar setiap program yang dilakukan dapat terdokumentasi sekaligus memberikan inspirasi bagi masyarakat luas. Karena itu, kami mengelola media sosial khusus untuk KKN. Konten yang kami unggah mencakup dokumentasi foto dan video kegiatan, serta tulisan singkat mengenai kegiatan yang kami laksanakan setiap hari. Strategi ini terbukti efektif untuk menarik perhatian masyarakat, baik yang berada di desa maupun di luar desa.
Pelaksanaan KKN ini memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami tidak hanya belajar tentang pentingnya ilmu yang dimiliki, tetapi juga tentang bagaimana mengamalkannya untuk kepentingan masyarakat. Melalui kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial, kami berusaha memberikan kontribusi terbaik meskipun dalam waktu yang terbatas.
Kami berharap kegiatan yang telah kami lakukan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kualitas keagamaan dan pendidikan anak-anak. Semoga apa yang kami lakukan menjadi amal jariyah dan motivasi untuk terus berkontribusi di mana pun kami berada.
Kami juga berharap apa yang telah dilakukan tidak berhenti sampai di sini. Semoga semua kegiatan ini menjadi amal kebaikan dan motivasi bagi siapapun untuk terus berkontribusi, sekecil apapun bentuknya. Karena sejatinya, pengabdian kepada masyarakat adalah wujud nyata cinta kepada bangsa dan tanah air.
Komentar
Posting Komentar